Monday, May 24, 2010

alleluia!

Shalom,, hehehe.. Bahasa: mode on

Em, mau share aja pengalaman libur seminggu sebelum Semester Pendek.. lawatan Tuhan dahsyat bgt seminggu ini di puncak.. banyak bgt hal yang didapat, dari berkat, sukacita, kekeluargaan, persahabatan, kebersamaan, kelimpahan (baca: dari makanan sampe berkat Tuhan), sampe kedinginan.. haha..
Sukacita Tuhan dimulai dari KKR Kesembuhan Filadelfia Youth Interdenomination (FYI), Sabtu kemarin. Dibaptis roh jg ma Pdt (baca:calon) cilik Yesaya Luke Timothy Saputra (N),  haha..
Jg BBQ'an di Ciloto, bukan tentang BBQnya, tapi gmn kebersamaan itu ada di tengah2 kami semua.
Ada juga pengalaman ikut Rapat Kerja (Raker) wil. 7 untuk Gereja Bethel Indonesia wil. Bogor. bacain program kerja wakilin koordinator remaja dan pemuda.. banyak dapet pengalaman disana..
Pokoknya makin diubahkan n diberkati deh.
Seminggu udah berlalu, sekarang ini lagi berapi2 dan pasti api itu harus dibawa n dibagiin ke orang2 di sekitar, terutama temen2. hehe.. udah mulai SP jg minta dukungan doa..
Mau belajar untuk berapi2 bukan pas diberkati aja, tapi sekalipun waktu ujian peningkatan rohani.. hehe..
Banyak bgt alo mau diceritain.. tapi segini aja deh ;p
Ok deh, siap2 utk SP.. Tuhan berkati semua!!

Wednesday, May 12, 2010

yippe...

phiuh, last week had been passed..  I'm relieving for passed my final exam..
actually i'm not sure with the result, especially for micro and macro economics..
just waiting for the result, pray, and optimism. then fill a week of holiday with exciting things before welcome short term semester.. hahaha..
actually I wanted to wrote this blog with recent issues and my analysis for those,, but I thought I'm not in mood for those things.. ;p
okay, still have works to do:
- take a rest..
- take bath (read: wash) for my BeAt..
- take bath for my self..
Then, celebrate Avre's birthday at Nelayan, Serpong, of course with vegetarian menu for me.. haha..

enjoy the days to feel joyful in your life!!

Monday, April 26, 2010

Just Sharing,, Hanya berbagi,,

May I write in bahasa?? (inspiration from MUS-Miss UPH Scholar, haha)
But, in this context, not only because I'm too nasionalism, but I'm lazy to use English now, however my mother tongue (baca: bahasa ibu) is better than other languages..


Pagi ini mungkin mau sharing hbsnya ada bbrp momen khusus dr sminggu kmrn, singkat aja, biz juga msh banyak kegiatan yang menunggu kayak tgs micro, quiz micro, paper hukum, finishing community service..  hehe..
sminggu ini dapet banyak juga pengalaman dari community service agama yang sebenarnya tugas agama untuk kasih pelayan ke tmpat2 yang masih butuhin kita2 semua.
Hari pertama seneng2 bersama anak-anak umur 5-6 tahun, buat puppet sederhana, dll. Pertemuan ke-2 kita nonton bersama ma anak2 smp ma sma,, byk yg di dapet dr hari itu, belajar bersama mengenai fil indonesia berjudul "KING". Film lama memang, tp memberikan inspirasi yang baik utk siapa aja yang mau meraih mimpinya.


Hmm.. Baru saja kemarin ikut MUS,. Tp sedih and shock jg, temen yang didukung malah gak masuk TOP 10, tp yang penting udah kasih yang terbaik buat smuanya^^ maju terus ROSA!! walaupun cm jd penonton, dapet byk hal jg dari MUS,, tp gak bisa dijelasin secara konkrit.. haha..


yawda deh,, going busy now.. (sok sibuk c sbrnya, haha),


Bye..

Monday, April 5, 2010

Pendeta = Hamba Tuhan atau..

Sebenarnya tulisan ini untuk kalangan sendiri, tapi saya rasa tidak ada salahnya dibaca oleh lainnya. Karena tulisan ini dapat bermanfaat untuk pembaca agar mendapat pengertian dan pengetahuan lebih, terutama tidak salah paham dengan pekerjaan sebagai pendeta dalam iman Kristiani.

Dewasa ini, arti harafiah pendeta sebagai "hamba Tuhan" seringkali disalah artikan menjadi "hamba uang", terutama untuk kalangan umum yang masih belum mengetahui makna pendeta itu sendiri. Mereka (baca: masyarakat pada umumnya-non kristen) banyak berpendapat bahwa pendeta adalah suatu pekerjaan yang mudah menghasilkan banyak uang, sebut saja pekerjaan munafik yang dibaliknya terdapat motivasi untuk mencari uang dan keuntungan (baca: materi) sebanyak-banyaknya selayaknya pekerjaan pada umumnya. Pengalaman ini sudah saya dengar dari orang lain yang non-Kristen, saat berdialog dengan papa saya.

Tetapi permasalahan utamanya, api muncul pasti karena ada sumbernya. Begitu pula dengan kasus ini. Dari kacamata seorang awam, seorang yang tidak bersekolah teologia atau terlalu mendalami hal ini, saya pun dapat menarik kesimpulan dan menganggap bahwa anggapan dan pandangan ini muncul karena berbagai alasan dan faktor sehingga terjadi kesalah pahaman yang sebenarnya berdampak sangat negatif dimana ini menyangkut pandangan orang "luar" yang menyangkut keselamatan seseorang.

Di zaman serba maju ini, uang menjadi sesuatu hal yang diprioritaskan manusia, sehingga uang dapat menjebak berbagai kalangan, baik pejabat, presiden, pengusaha, karyawan, maupun petinggi agama. Hidup materialistik merupakan hal yang biasa dan kerap kali ditemukan. Yang disesalkan, apabila terdapat pendeta yang bersikap seperti ini. Embel-embel "pendeta" -pdt- di depan dan -sTh- di belakang seringkali hanya digunakan sebagai prestise, bukannya memeluk orang lain ke jalan yang benar, tetapi malah menjadi 'batu sandungan'. Hal ini tentu sangat disesalkan. Kasus seperti ini terjadi karena sekarang ini akses untuk menjadi seorang pendeta sangatlah mudah, tanpa harus mempunyai latar belakang pendidikan yang jelas, tak terbatas umur, biaya yang relatif murah (seringkali mendapat sponsor-dibiayai) menjadikan sebagian besar orang ingin dan dapat menjadi pendeta. Bahkan pendeta menjadi pilihan terakhir. Contoh konkritnya sudah saya lihat sendiri, entah memang karena terpanggil menjadi pendeta atau karena itu memang pilihan terakhir karena tidak mempunyai pekerjaan tetap, hidup sulit, dan faktor lainnya, ia ingin memilih jalan hidup sebagai pendeta, padahal tidak pernah ke gereja dan masih merokok, saat ditanya, dengan mudahnya ia menjawab, "ntar kan mudah dirubah kebiasaan-kebiasaan buruk itu." Semudah itukah?

Setelah menjadi pendeta, mereka dapat bekerja sebagai full-timer di gereja dengan gaji berkisar Rp 1 jt - Rp ??, ditambah PK (pelayanan kasih-kalau saya tidak salah). Dan apabila motivasi pendeta itu salah, yaitu uang, akan dapat menyebabkan ia mengambil uang kas gereja atau uang persembahan jemaat ke kantong. Itu yang penyebabkan kemerosotan moral pada pendeta yang menyebabkan pandangan negatif dari pihak luar terhadap pendeta.

Ironis. Saya rasa, ini semua terjadi karena kesalahpahaman berbagai pihak. Saya hanya ingin mengingatkan agar jangan menggunakan pekerjaan pendeta untuk mencari sesuatu yang duniawi seperti uang (termasuk popularitas dan lainnya). Uang memang penting, tetapi seperti yang kita ketahui, kalau kita sunguh-sungguh, biar Tuhan yang bekerja atas hidup kita untuk memberkati kita. Gunakan kesempatan menjadi pendeta untuk melayani Tuhan Yesus dan sesama dengan segenap hati, roh, jiwa, dan akal budi. Bukan hanya menjadi full-timer untuk gereja dan dunia, melainkan untuk Tuhan Yesus. Jangan menjadi batu sandungan, tetapi jadilah hamba Tuhan yang setia dan taat melaniNya.

Semoga tulisan ini dapat memberkati dan mengubah paradigma saudara yang membaca mengenai pendeta sebagai hamba Tuhan dan pendeta yang hanya bermotivasi uang atau hal lainnya sehingga menjadi batu sandungan bagi orang lain. Pesan saya, tidak semua pendeta seperti itu, jangan hanya melihat dari sisi yang negatif, tetapi coba cari dan mengungkap kebenaran yang benar-benar benar -baca: tepat (gurauan^^). Terima kasih. Tuhan berkati.
thanks for coming into my "Sincere Words" Blog.. Just leave your comments and always look for the update of this blog^^